Lorena; Wisata Gratis Tapi Mbois

Jika mendengar nama Lorena kita pasti akan teringat nama PO Bus Malam. Nah, Lorena yang satu ini adalah sebuah singkatan nama pantai. Pantai Lorena (lore Nanjan) atau sebelah utara Dusun Penanjan Paciran Lamongan.

Dusun Penanjan letaknya sebelah Barat Wisata Bahari Lamongan (WBL) sekitar satu kilo meter. Jika kita berjalan ke barat dari WBL beberapa ratus meter berikutnya akan kita temukan tanjakan yang menikung. Dari atas tanjakan ini nampak laguna indah dengan pemandangan.Desa Paciran di kejauhan.

Laguna, pantai yang melengkung, indah itulah pantai Lorena. Jika kita mau sejenak berhenti di tanjakan tadi kita bisa merasakan sensasi entah di mana. Bak lukisan dengan latar belakang kampung nelayan Paciran.

Jika kita berangkat dari arah barat, Brondong atau Tuban, Pantai Lorena akan kita jumpai persis di sebelah timur Desa Paciran setelah dusun Zetak.

Menikmati keindahan Pantai Lorena akan terasa maksimal jika kita datang di sore hari. Dari pinggir jalan raya kita bisa menengok ke barat menyaksikan sunset dan warna jingga saat senja. Jadi teringat lagu Iwan Flas, Mata Dewa. Ini karena pantai Lorena persis di sebelah utara jl Raya Daendels, kalau takut basah ya tetap bisa menikmati keindahan pantai dari atas motor.

Ada yang asyik lagi, jika pas ke sana air laut sedang surut kita bisa menikmatinya dengan turun ke pantainya. Dasar pantai yang berupa bebatuan bisa kita jadikan sarana jalan jalan sambil menikmati sunset dan pemandangan Tanjung Kodok Beach Resort dari sisi sebelah timur. (Ingat hati hati batuannya licin…)

Jangan kuatir kelaparan meski terlupa membawa bekal, karena di sepanjang pantai banyak warung yang menjual makanan dan minuman dan ada juga beberapa yang menjual souvenir.

Dan kalau mau menikmati wisata religi, kamu bisa langsung werrrr ke selatan dari pertigaan yang dekat pantai. Pertigaan itu menuju makam Sunan Sendang Duwur sebuah komplek makam yang memadukan unsur Hindu dan Islam. Asyik kan..berwisata di Paciran.

Bulan Oktober ini musim air surut di sore hari. Banyak sekali pelancong yang ke WBL biasanya singgah untuk menikmati Pantai Lorena sambil melepas lelah…. Selamat berkunjung.

Hanya Di Paciran Perempuan Datangi Pria

Ini tentang persoalan mau menikah. Wong Ciran punya adat agak sedikit aneh karena saat resmi melamar yang melakukan adalah pihak Wanita.

Sebenarnya ini tidak hanya di Paciran karena di desa sekitar juga ada. Meski secara yang melamar adalah perempuan, namun secara informal ya tetap laki laki lah…..

Seperti cerita Kang Mat Klobot, saat menikah dulu ia yang meminta si gadis pada orang tuanya.

“Dulu, aku yang meminta lebih dulu, lho soalnya ibune gendakanku, wes kesengsem pingin ngapek mantu aku,” ujarnya sambil jumawa.

Saat kutanyakan perihal lamaran dari pihak wanita, di Paciran Mat Klobot agak protes karena merasa ia yang melamar lebih dulu.

“Lho, sampeyan kang ngomong dewe, tho ora nggawa rombongan keluarga, Kang,” tanyaku lebih lanjut sambil mengajak bareng kondangan saat itu.

“Iku yo durung nglamar tapi ngglagati, yen wong tuane karep sampeyan terus dilamar,” lanjutku penuh selidik.

“Ya, memang setelah itu aku didatangi calon mertua, mereka meminta ke ortuku,” Kang Klobot menjawab mengiyakan tanyaku.

Ya memang secara informal laki laki yang sudah karep dengan prawan Ciran akan ngglagati ke ortu si gadis. Nah disinilah akhiirnya ortu si gadis akan.mengambil sikap.

Inilah mengapa meski melamar lebih dulu ortu biasanya tidak asal minta tapi pasti sudah memasang banyak telik sandi juga terhadap keseriusan atau kemungkinan mau tidaknya si laki laki sebab si ibu gadis juga nggak mau pulang dengan tangan hampa. Tengsin, kan….

Khusus untuk yang tanpa kenalan Mat Klobot punya pengalaman, “Tapi kita pria pria ini tidak asal jumawa lho telah dilamar. Kita juga sudah tahu sebelum ada orang datang ke rumah, pasti diberitahu dulu oleh ortu kita, karena ortu kita pun takut nggelakno wong liya kalau kalau kita belum siap nikah.”

“Jadi, intinya kalau yang nglamar itu tetap laki laki ya, Kang?”

“Hiya..secara informal atau ngglagati tadi, resminya, ya tetap harus perempuan yang datang melamar dan memastikan tanggal nikah,” paparnya..

Ternyata lamaran perempuan itu hanyalah untuk memastikan tanggal dan keseriusan si Pria, toh…oh..tibakne. hemmmmm