sesobek bibir tersenyum
pada jingga yang lengang
menawarkan harapan menjelang maghrib
di ujung lapar dan haus
ramadan menawarkan kenangan
pada kasih sang maha kasih
rindu pecah di ujung bedug
sesobek bibir tersenyum
pada jingga yang lengang
menawarkan harapan menjelang maghrib
di ujung lapar dan haus
ramadan menawarkan kenangan
pada kasih sang maha kasih
rindu pecah di ujung bedug
Sekarang ini istilah literasi semakin familiar dan bukan menjadi istilah yang baru lagi. Di berbagi bidang kata literasi seolah menjadi parameter meningkatnya kualitas seseorang terutama dalam hal bacaan dan tulisan. Di dunia pendidikan bahkan lebih marak lagi menggalakkan literasi. Sekolah akan dianggap sekolah yang sudah terliterasi jika di sana ada perpustakaan dengan koleksi lengkap. Meski juga patut dipertanyakan tingkat sirkulasi peminjaman koleksinya.
Guru dan murid bahkan harus bisa berkarya lewat tulisan jika ingin dianggap sebagai individu yang sudah terliterasi. Dan pada akhirnya literasi hanya akan bermuara pada dunia baca tulis semata. Padahal sesungguhnya literasi tidaklah cukup diartikan sesempit itu.
Literasi adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi persoalan hidupnya melalui sumberdaya informasi yang tersedia. Untuk mendapatkan informasi seseorang bisa mendatangi orang yang dianggap tahu, atau datang ke perpustakaan dan melalui media internet. Pertanyaan yang muncul terkait dengan kemampuan literasi seseorang adalah apakah ia memahami kebutuhan informasi yang diperlukan untuk mengatasi persoalan hidupnya itu.
Di tengah arus informasi yang begitu berlimpah seperti sekarang ini tentunya diperlukan kemampuan untuk memilih dan memilah informasi tersebut agar efektif dan berguna sesuai kebutuhannya. Kemampuan ini tentunya lebih dulu harus melalui kesadaran pribadi masing-masing untuk bisa mengenali persoalan hidupnya. Jika tidak memahami persoalan yang dimiliki tentunya seseorang tidak mempunyai tujuan dalam mencari informasi.
Kelemahan orang yang tidak menyadari kebutuhan informasi yang diperlukannya membuat seseorang tidak berkembang pengetahuannya. Tidak pernah belajar hal hal praktis ataupun membaca untuk meningkatkan keahlian dalam mengatasi persoalan sehari-hari membuat seseorang kurang sigap memahami kekurangan yang ada pada dirinya.
Seseorang harus memahami apa yang menjadi kebutuhannya. Salah satu tanda orang bijak ya memang harus memahami kekurangan kekurangan yang ada pada dirinya. Jika pemahaman ini sudah diketahuinya maka bagaimana mengatasinya itulah salah satu kemampuan literasi seseorang.
Manusia sebagai makhluk yang punya keterbatasan memang tidak memungkinkan untuk menjadi manusia super. Mereka harus berinteraksi dengan lingkungannya untuk mengurangi keterbatasan yang ada.